Halaman

Minggu, 08 Juli 2012

rantai 9


Ku ulurkan jemariku, ku raih penaku.. Ku urai kata demi kata,, demi merangkai sebuah mata rantai baru dalam ceritaku.. Mata rantai ke sembilan.. Mata rantai yg kini benar" baru.. Sama sekali baru.. Demi menyambut dan menyongsong rasa terkejutku, akan sesuatu...





selaksa sebutir amunisi mengoyak dada
selintas kabar cukup menjadi sebuah kejutan
datang seorang yang juga tak mengerti aapa-apa
menjadi obyek ambisi mereka
wahai orang-orang yang ku hormati
blum juga ku capai kepala dua
biarkan ku terbebas dengan perihal-perihal semacam itu
biarkan ku kepakkan sayapku dahulu
taman di awan masih ingin ku cari
wahai sahabatku,, terima kasih atas ceritamu
terima kasih pula atas upayamu
ku senang atas pengertianmu
yang mendukungku tuk sempurnakan perjalananku
Tuhan
kabar" ini seolah menjadi imla
pendiktean akan sebuah kenyataan
kenyataan tentang sesuatu yang ku takutkan
Tuhan, mungkinkah?
apakakah waktu yang panjang ini meruapak kesempatan
untuk memikirkan apa yang harus aku lakukan
Tuhan, arahkan langkahku pada jalan-Mu
Tuhan,,
Hanya Engkau yang tau atas kunci segala problema
untuk seuatu yang berkecamuk dalam hatiku

Tidak ada komentar: